Laman

Selasa, 20 Maret 2012

Mengikuti Panggilan Tuhan


Markus 1: 16-18
16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.          17 Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” 18 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikut Dia.

Markus 16:7
Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.

Yohanes
21:19b Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku”
21:22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.

Panggilan Tuhan Yesus bagi para murid dapat dibagi dalam dua babakan:
Pertama: Awal pelayanan Yesus
Kedua: Akhir pelayanan Yesus
Pada awal pelayanan Yesus, dimana Ia memanggil ke-12 murid untuk diajar dan dididik selama k.l tiga setengah tahun.
Panggilan ini adalah panggilan untuk beralih profesi, yakni dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Dari profesi mengubah ikan hidup menjadi ikan mati, ke profesi mengubah orang mati rohani menjadi hidup dalam iman.
Panggilan ini menyangkut transformasi dalam kehidupan, yang tidak secara kebetulan hal itu terjadi di pantai Tiberias. Kita tahu, pantai adalah pertemuan darat dan laut, atau peralihan dari darat ke laut atau sebaliknya.
Untuk membuat para murid menjadi penjala manusia, maka Yesus mengajar mereka dengan berbagai hal menyangkut pekerjaan menjala manusia itu. Dalam pembentukan sekaligus praktek pelayanan, mereka mengalami berbagai situasi, secara garis besar ada dua:
1.       Situasi menyenangkan: yaitu saat Yesus mendemonstrasikan mujizat-Nya, seperti:
a.       Mengubah air menjadi anggur
b.      Memberi makan kepada 5000 orang
c.       Menyembuhkan berbagai penyakit
d.      Membangkitkan orang mati
e.      Memperlihatkan kepada beberapa murid tentang kemuliaanNya
Hal yang serupa sering terjadi dalam kehidupan dan pelayanan kita, saat kita mengalami situasi menyenangkan, seperti:
                                                   i.      Kita sedang melayani jemaat yang sangat menyukai kita
                                                 ii.      Kita melayani di tempat yang kita senangi
                                                iii.      Kita sedang melihat jemaat yang kita layani bertumbuh dalam kualitas dan kuantitas.
Sehingga kita mulai merasa enggan untuk meninggalkan tempat itu.
2.       Situasi menyusahkan, saat mereka menghadapi tantangan, contoh:
a.       Penangkapan Yesus membuat mereka tercerai-berai.
b.      Kematian Yesus membuat mereka sedih dan kehilangan harapan, sehingga mulai kembali kepada profesi semula.
Hal yang sama sering terjadi dalam kehidupan dan pelayanan kita, saat kita menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, seperti:
                                                   i.      Hawa dingin atau panas yang tidak cocok dengan kesehatan kita
                                                 ii.      Kita kurang disenangi oleh jemaat atau masyarakat
                                                iii.      Kita menghadapi perlawanan dari orang-orang yang merasa terancam atau tergeser karena kehadiran kita.
Sehingga kita mulai berusaha untuk meninggalkan tempat pelayanan tersebut, entah dengan cara yang baik ataupun tidak baik.
c.       Kemudian setelah semuanya itu terjadi, Yesus bertemu dengan mereka di Galilea. Mengapa harus Galilea? Bukankah Yerusalem jauh lebih bagus karena ibu kota dan pusat peribadatan Yahudi?
3.       Jawabannya:
a.       Di Galilea mereka dipanggil menjadi murid
b.      Di Galilea mereka diubahkan dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari profesi mengubah ikan hidup menjadi ikan mati, kepada profesi mengubah manusia yang  mati rohani menjadi manusia yang hidup dalam Tuhan
c.       Namun karena berbagai situasi yang mereka lewati, mereka akhirnya sampai pada kondisi yang memprihatinkan untuk melaksanakan tugas dan panggilannya.
d.      Di Galilea Yesus ingin mengajarkan ulang / mengingatkan mereka akan panggilan Tuhan.
e.      Pada pertemuan babak kedua di Galilea, Yesus memanggil mereka: Ikutlah Aku
f.        Kepada Petrus, Yesus berkata: Gembalakanlah domba-domba-Ku.
g.       Pertanyaan Yesus sebanyak tiga kali kepada Petrus membuat Petrus sedih, karena mengingatkan Petrus kepada tiga kali peristiwa ia menyangkal Yesus, padahal sebelumnya ia sudah berkomitmen untuk berjuang membela Yesus. Ternyata Petrus tidak dapat mengandalkan kemampuannya yang besar untuk bertahan setia bagi Gurunya. Pertanyaan Yesus di Pantai Tiberias menjadi ajakan bagi Petrus untuk mengandalkan Kristus dalam pelayanan, sehingga ia dapat dipercayakan domba-domba Allah kepadanya.
4.       Untuk dapat memenuhi panggilan Tuhan, kita harus selalu berpegang teguh pada komitmen kita bagi Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar