Yesaya 6:1-13
Pendahuluan:
Penjelasan mengenai konteks pelayanan Yesaya
-
Yesaya, anak Amos,
melayani pada masa pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia
(Yes. 1:1).
-
Kurun waktu
pelayanannya: 740-687: + 50 thn.
-
Masa pelayanannya
sezaman dengan Amos dan Hosea, yang mengakibatkan kebangunan rohani Yehuda,
yang puncaknya pada masa Hizkia.
-
Yesaya yang
berlatarbelakang keluarga kalangan atas (bangsawan), membuat dia memiliki akses
ke istana memberi nasihat kepada raja.
-
Pelayanannya yang
demikian besar dan sukses, itu diawali dari adanya komitmen penyerahan diri
kepada panggilan Allah dengan mengatakan: Ini
aku utuslah.
-
Komitmen ini muncul
setelah Yesaya menjalani serangkaian proses pembentukan dari Allah.
Proses-proses tersebut adalah:
I.
Menjalani pembentukan karakter (5-7)
-
Ay.5: ia najis bibir,
dan hidup di tengah bangsa yang najis bibir.
-
Ay.1-4: penglihatannya
tentang Allah membawa kesadaran rohani bagi Yesaya.
-
Ay. 6-7: bara dari
atas mezbah menguduskan bibir Yesaya. Kesalahannya dihapus, dosanya diampuni.
-
Dengan pengudusan
itulah Yesaya dapat menjadi utusan dari Allah yang Kudus.
App:
-
Kenajisan bibir memang
sangat vital dalam tugas seorang nabi, karena itu akan merusak setiap berita
yang disampaikan walau betapapun bagusnya berita itu.
-
Pelajaran yang dapat
ditarik dari bagian ini ialah bahwa setiap orang harus hidup kudus di hadapan
Allah, agar layak diutus untuk melayani. Ini bukan menyangkut persoalan masa
lalu kita. Bagi Yesaya, masa lalu itu penuh kenajisan, tetapi kemudian ia
dikuduskan. Yes. 1:18
“walaupun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju”.
-
Kalau bergaul,
berpacaran, berbinis, dll. lakukanlah dengan benar. Jangan menajiskan diri
sendiri.
II.
Memperoleh pengetahuan dan skil (1-7)
-
Ay. 1-5: Penglihatan Yesaya
ttg Allah, menambah pemahaman/pengetahuannya tentang hal-hal teologis, seperti:
o
Pemahaman ttg
kekudusan Tuhan
o
Pemahaman ttg Takhta
Allah (pemerintahan dan keadilan)
o
Pemahaman ttg
kehadiran-Nya dalam Bait Suci
Pengetahuan ini penting,
sehubungan dengan tugas seorang nabi yang memberitakan tentang Tuhan kepada
umat-Nya.
-
Ay. 7: seorang Serafim
menyentuhkan bara dari mezbah itu ke mulut Yesaya. Ini adalah tanda
pemberdayaan. Hal ini juga penting karena tugas seorang nabi sangat berkaitan
dengan mulut (hal berkata-kata).
o
Kel. 4:10: kata Musa:
“Aku tidak pandai bicara – berat mulut, berat lidah”; kata Tuhan “Aku akan
menyertai lidahmu dan mengajar engkau” (12).
o
Yeh. 3:1-3; Yehezkiel
disuruh memakan gulungan kitab yang ditulisi timbal balik, rasanya manis seperti
madu.
o
Yer. 1:6; kata Yeremia
“aku tidak pandai bicara karena masih muda” Jawab Tuhan: Jangan takut sebab Aku
menyertaimu” (8).
Dari uraian di atas nampak
bagaimana Tuhan melatih/melengkapi sang nabi untuk memperoleh skil yang
dibutuhkan.
Yang dibutuhkan seorang
pemberita adalah:
o
Materi yang akan
diberitakan
o
Kemampuan untuk
menyusun/ mengemas dan menyampaian berita dengan baik agar dapat dipahami oleh
pendengar.
III.
Mengetahui daerah sasaran pelayanan (5)
“Umat yang najis bibir.”
-
Umat pemberontak (1:2)
-
Meninggalkan Tuhan,
menista Yang Mahakudus (1:4)
-
1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah
perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
-
Bersundal (1:21); Cf. Raja Amazia yang
mendirikan dan menyembah kepada para allah bani Seir. (2Taw. 25:14)
-
Kesombongan: Raja Uzia
menjadi tinggi hati setelah ia menjadi kuat (2Taw. 26:16); Raja Hizkia (2Taw.
32:25) ia menjadi angkuh dan ditimpa murka Tuhan.
Ay.9-10: Israel / Yehuda
akan dibuat Tuhan tidak lagi mau mendengar, untuk memastikan penghukuman itu
benar-benar dinyatakan.
Sampai berapa lama
-
Nabi
Yesaya tidak sampai hati menerima bahwa penghukuman umat adalah kata terakhir.
-
Jawaban
Tuhan tidak membantah pengharapan nabi itu, tetapi Ia menekankan betapa hebat
pencobaan yang mendahului keselamatan.
ï Yesaya mengenal kondisi masa lalu dan masa sekarang dari
bangsanya.
ï Yesaya juga diberitahu tentang kondisi masa depan
bangsanya, yaitu:
§
Hatinya keras (10),
sehingga hukuman tidak dapat ditahan lagi.
§
Ia laksana pohon
beringin yang ditebang dan dari tunggulnya akan keluar tunas.
ï Yesaya menyadari bahwa kewajibannya adalah memberitakan
Firman Allah.