Laman

Jumat, 25 Januari 2013

Enak dan Ringan

Matius 11:29-30
"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Yesus memberikan paradigma baru tentang pelayanan.
Pada saat seseorang bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya, sesunggahnya orang tersebut dilepaskan dari beban dosa yang menindih kehidupannya, bahkan yang membelenggu dirinya. Beban dan belenggu itu dilepaskan oleh Yesus dan digantikan dengan sesuatu yang Dia pasang pada kita. Ia menyebutnya "kuk".  Bila kuk itu disebut sebagai beban, jelas bahwa ia sudah berbeda dengan beban sebelumnya, yaitu beban dosa. Beban dosa itu menekan dan membelenggu sehingga seseorang tidak mampu lagi melakukan hal yang baik. Kuk yang Yesus pasang pada setiap orang percaya sesungguhnya bukan dimaksudkan untuk membebani seseorang melainkan menjadi sarana bagi seseorang untuk melayani, sama seperti kuk yang dipasang pada lembu yang sedang membajak. Karena itu Yesus memberikan paradigma yang baru tentang kuk sebagai sesuatu yang enak dan ringan. Kuk itu tidak dimaksudkan agar seseorang tidak leluasa bergerak, melainkan justru membantu untuk menjadi lebih efektif dan efisien dalam pelayanan.
Kuk itu ENAK dan RINGAN. Saking enak dan ringannya maka kita pasti suka bahkan selalu rindu untuk melakukannya.
Sekarang marilah kita mengoreksi diri kita masing-masing berdasarkan ukuran ini. Bila kita berasa terbebani dengan pelayanan, berarti ada sesuatu yang belum beres. Seharusnya pelayanan bagi Tuhan selalu menjadi kegemaran kita sehari-hari.
Mari kita melakukannya dengan setia. Salam.