Laman

Senin, 06 November 2023

Berpuasa Tetapi Tidak Mendapat Perhatian Tuhan

Yesaya 58: 3-4
"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

Penyebabnya adalah:
  1. Tidak fokus. Ayat 3 "pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu". Mengurus urusan memang penting, akan tetapi untuk setiap kondisi kita harus mampu melihat hal-hal yang prioritas. Doa dan puasa digelar karena kesadaran bahwa pergumulan kita itu terlalu besar, solusi yang diharapkan adalah solusi supranatural. Sehingga kita harus benar-benar fokus dalam hal berpuasa. "Mendesak-desak semua buruhmu" adalah tanda bahwa puasa hanyalah sampingan, yang utama adalah usaha melalui para buruh. Bahkan usaha tersebut dikelola tanpa kenal batas dan toleransi. Ini tidak manusiawi.
  2. Tidak bisa mengendalikan diri. Berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju, adalah manifestasi emosi yang tidak terkontrol. Sangat bertolak belakang dengan puasa, karena di dalam puasa ditekankan tentang pengendalian diri. Keinginan untuk makan dapat dikuasai atau ditekan atau ditahan karena kesadaran akan adanya kepentingan yang lebih mendesak. Akan tetapi bila kita tidak dapat mengendalikan diri dan emosi kita, maka mustahil kita dapat berpuasa dengan baik. Kalaupun kita mampu menahan lapar, itu hanya karena ada hal lain yang memotivasinya. Maka yang dihasilkan hanyalah kesalehan palsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar